Monday 16 January 2017

Teknologi Tepat Guna Di Pedesaan



Teknologi tepat guna adalah teknologi yang dirancang untuk suatu masyarakat tertentu agar dapat dicocokan dengan aspek-aspek lingkungan, keetisan, kebudayaan, sosial, politik, serta ekonomi masyarakat Pedesaan yang bersangkutan.
Istilah teknologi tepat guna sebenarnya mulai muncul menyusul krisis minyak 1973 dan pergerakan lingkungan pada dasawarsa 1970-an. Istilah ini biasanya digunakan di dalam dua wilayah: memanfaatkan teknologi paling efektif untuk menjawab kebutuhan daerah pengembangan, dan memanfaatkan teknologi yang ramah lingkungan dan ramah sosial di negara maju. Secara teknis teknologi tepat guna merupakan jembatan antara teknologi tradisional dan teknologi maju. Oleh karena itu aspek-aspek sosio-kultural dan ekonomi juga merupakan dimensi yang harus diperhitungkan dalam mengelola teknologi tepat guna
Teknologi tepat guna dibuat sederhana agar pengguna dapat dengan mudah memakai alat hasil penerapan teknologi tersebut. Teknologi tepat guna mempunyai tujuan:
§  Menghemat sumber daya
§  Mudah dirawat
§  Mudah digunakan
§  Mempercepat waktu kerja

Dengan menggunakan teknologi tepat guna akan memberikan manfaat apabila sesuai dengan mata pencaharian sebagian besar masyarakat Pedesaan. Pasalnya teknologi tepat guna ini dihadirkan karena memang untuk memecahkan masalah  yang tengah dialami masyarakat.

jika ingin menerapkan teknologi tepat guna di masyarakat Pedesaan sebaiknya harus sesuai dengan mata pencaharian kebanyakan penduduk di wilayah tersebut. Dengan demikian teknologi tepat guna ini akan benar-benar memberikan manfaat yang lebih. Misalnya saja untuk masyarakat dengan mata pencaharian pertanian.

Sebagai contoh telah ditemukan teknologi untuk mengolah tanah pertanian. Misalnya dari mencangkul kemudian ada membajak sawah dengan menggunakan bantuan hewan ternak hingga sekarang muncul traktor yang sederhana maupun traktor besar yang dioperasikan oleh manusia karena sudah memakai traktor dengan mesin

   Teknologi tepat guna bisa dikatakan sebagai hasil karya manusia yang mengagumkan. Sebagai bukti bahwa manusia memiliki akal, cerdas dan kreatif untuk menciptakan sesuatu yang mampu mendukung aktifitasnya. Akhirnya tercipta banyak teknologi yang meningkatkan produktifitas manusia dari berbagai sektor
Ada beberapa kriteria agar suatu teknologi dapat dikategorikan sebagai teknologi tepat guna. Antara lain adalah sebagai berikut:
  1. Teknologi tersebut dapat digunakan oleh sumber-sumber yang tersedia di berbagai tempat.
  2. Teknologi yang diterapkan sesuai dan cocok dengan kondisi sosial ekonomi ang berlaku.
  3. Teknologi yang digunakan bisa memecahkan masalah yang dihadapi masyarakat.
  4. Masyarakat mampu mempelajari, menerapkan, serta memelihara teknologi tepat guna tersebut.


Tuesday 10 January 2017

Hidup Adalah Anugerah

Hidup Adalah Anugerah Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Pada suatu hari ada seorang gadis buta yg sangat membenci dirinya sendiri. Karena kebutaannya itu. Tidak hanya terhadap dirinya sendiri, tetapi dia juga membenci semua orang kecuali kekasihnya.

Kekasihnya selalu ada disampingnya untuk menemani dan menghiburnya. Dia berkata akan menikahi gadisnya itu kalau gadisnya itu sudah bisa melihat dunia.

Suatu hari, ada seseorang yang mendonorkan sepasang mata kepada gadisnya itu Yang akhirnya dia bisa melihat semua hal, termasuk kekasih gadisnya itu .

Kekasihnya bertanya kepada gadisnya itu , ? Sayangggg ? sekarang kamu sudah bisa melihat dunia. Apakah engkau mau menikah denganku?? Gadis itu terguncang saat melihat bahwa kekasihnya itu ternyata buta. Dan dia menolak untuk menikahi si pria pacar-nya itu yg selama ini sudah sangat setia sekali mendampingi hidupnya selama si gadis itu buta matanya.

Dan akhirnya si Pria kekasihnya itu pergi dengan meneteskan air mata, dan kemudian menuliskan sepucuk surat singkat kepada gadisnya itu, ?Sayangku, tolong engkau jaga baik-baik ke-2 mata yg telah aku berikan kepadamu.
... baca selengkapnya di Hidup Adalah Anugerah Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Monday 9 January 2017

Mendirikan BUMDES


Untuk mendirikan BUMDes, ada tahapan-tahapan yang dilakukan oleh perangkat desa, terutama kepala desa yang kelak akan menjadi Komisaris BUMDes. Pendirian BUMDes harus dilakukan melalui inisiatif desa yang dirumuskan secara partisipatif oleh seluruh komponen masyarakat desa. BUMDes berdiri dapat juga hasil inisiatif Pemerintah Kabupaten sebagai bentuk intervensi pembangunan pedesaan untuk mendukung pembangunan daerah. Secara umum ada tiga tahapan yang dilalui oleh proses pembentukan BUMDes yang ideal. Tahapan-tahapan tersebut adalah:
Tahap I:
Membangun kesepakatan antara masyarakat desa dan pemerintah desa untuk pendirian BUMDes yang dilakukan melalui musyawarah desa. Kepala Desa mengusulkan kepada BPD agar mengadakan musyawarah desa dengan mengundang Panitia pembentukan BUMDes, anggota BPD dan pemuka masyarakat serta lembaga kemasyarakatan yang ada di desa. Tujuan dalam pertemuan musyawarah desa untuk merumuskan:
1.     Nama, kedudukan, dan wilayah kerja BUMDes;
2.     Maksud dan tujuan pendirian BUMDes;
3.     Bentuk badan hukum BUMDes;
4.     Sumber permodalan BUMDes;
5.     Unit-Unit usaha BUMDes;
6.     Struktur organisasi BUMDes;
7.     Pengawasan BUMDes;
8.     Pertanggungjawaban BUMDes; dan
Membentuk Panitia Ad-hoc perumusan Peraturan Desa tentang Pembentukan BUMDes (jika diperlukan
Secara umum, tujuan dari pertemuan Tahap I ini adalah untuk mendesain struktur organisasi. BUMDes merupakan sebuah organisasi, maka diperlukan adanya struktur organisasi yang menggambarkan bidang pekerjaan apa saja yang harus tercakup di dalam organisasi tersebut, termasuk di dalamnya mengenai bentuk hubungan kerja (instruksi, konsultatif dan pertanggunganjawab) antar personel atau pengelola BUMDes.
Tahap II: 
Pengaturan organisasi BUMDes yang mengacu kepada rumusan musyawarah desa pada Tahap I oleh Panitia Ad-hoc, dengan menyusun dan pengajuan pengesahan terhadap hal-hal berikut:
1.     Peraturan Desa tentang Pembentukan BUMDes yang mengacu pada Peraturan Daerah dan ketentuan hukum lainnya yang berlaku;
2.     Pengesahan Peraturan Desa tentang Pembentukan BUMDes;
3.     Anggaran Dasar BUMDes;
4.     Struktur Organisasi dan aturan kelembagaan BUMDes;
5.     Tugas dan fungsi pengelola BUMDes;
6.     Aturan kerjasama dengan pihak lain; dan
7.     Rencana usaha dan pengembangan usaha BUMDes.
Pada Tahap II  ini, hal-hal yang dibahas sekaligus untuk memperjelas kepada semua anggota BUMDes dan pihak-pihak yang berkepentingan untuk memahami aturan kerja organisasi. Maka disusunlah AD/ART BUMDes yang menjadi rujukan pengelola dan sesuai dengan prinsip-prinsip tata kelola BUMDes. Melalui penetapan sistem koordinasi yang baik memungkinkan terbentuknya kerja sama antar unit usaha dan lintas desa berjalan efektif. Penyusunan deskripsi tugas dan wewenang bagi setiap pengelola BUMDes diperlukan untuk memperjelas peran dari masing-masing orang. Maka tugas, tanggungjawab dan wewenang pemegang jabatan tidak mungkin terduplikasi, yang berimplikasi pada setiap jabatan atau pekerjaan yang terdapat dalam BUMDes diisi oleh orang-orang yang kompeten di bidangnya.
Tahap III: 
Pengembangan dan Pengelolaan BUMDes dengan aktivitas yang lebih operasional, yaitu:
1.     Merumuskan dan menetapkan sistem penggajian dan pengupahan pengelola BUMDes;
2.     Pemilihan pengurus dan pengelola BUMDes;
3.     Menyusun sistem informasi pengelolaan BUMDes;
4.     Menyusun sistem administrasi dan pembukuan BUMDes; dan
5.     Penyusunan rencana kerja BUMDes.
Pada tahap ini termasuk di dalamnya penyusunan bentuk aturan kerjasama dengan pihak ketiga, yakni kerja sama dengan pihak ketiga apakah menyangkut transaksi jual beli atau simpan pinjam penting diatur ke dalam suatu aturan yang jelas dan saling menguntungkan. Penyusunan bentuk kerjasama dengan pihak ketiga diatur secara bersama dengan Dewan Komisaris BUMDes. Selain itu juga dibahas mengenai menyusun rencana usaha (bussiness plan), yaitu penyusunan rencana usaha penting untuk dibuat dalam periode satu sampai dengan tiga tahun. Penyusunan rencana usaha juga disusun bersama dengan Dewan Komisaris BUMDes. Berbekal rencana usaha inilah para pengelola BUMDes memiliki pedoman yang jelas apa yang harus dikerjakan dan dihasilkan dalam upaya mencapai tujuan yang sudah ditetapkan. Selain itu, kinerja pengelola BUMDes menjadi lebih terukur.
Hal penting lainnya pada Tahap III adalah proses rekruitmen dan penentuan sistem penggajian dan pengupahan. Untuk menetapkan orang-orang yang akan menjadi pengelola BUMDes dilakukan secara musyawarah dengan berdasar pada kriteria tertentu. Kriteria tersebut bertujuan agar pemegang jabatan di BUMDes mampu menjalankan tugas-tugasnya dengan baik. Persyaratan atau kriteria untuk pemegang jabatan BUMDes disusun oleh Dewan Komisaris, yang selanjutnya dibawa ke dalam forum musyawarah desa untuk disosialisasikan dan ditawarkan kepada masyarakat. Setelah disetujui masyarakat melalui musyawarah desa, proses selanjutnya adalah melakukan seleksi terhadap pelamar pengelola BUMDes, memilih, serta menetapkan orang-orang yang paling sesuai dengan kriteria yang disepakati.

Sunday 8 January 2017

LAPORAN KEUANGAN BUMDES



Mengapa Akuntansi
Pernahkah mengalami hal seperti ini:
          Saya membuka usaha 6 bulan lalu, kenapa  sekarang seluruhnya modalnya habis tak tersisa?
       Pelanggan makin banyak tapi saya tidak pernah tahu apakah bisnis saya menguntungkan atau tidak?
Sebagian besar usaha kecil dan menengah harus tutup bukan karena tidak adanya pembukuan.
  Jika kita membuka usaha mandiri maka kita harus dapat mencatat dan menganalisa hasil usaha kita
  Untuk dapat mencatat dan menganalisa hasil usaha, maka harus memahami akuntansi.
Pentingnya Pengetahuan Akuntansi
·         Dapat mengetahui apakah bisnis kita menguntungkan atau justru merugikan
·         Dapat membuat laporan keuangan yang diperlukan untuk memperoleh pendanaan dari pihak ketiga, misalnya dari Bank.
·         Untuk mengetahui kondisi persediaan barang/jasa setiap saat.
·         Untuk mengetahui sumber dan penggunaan dana .
ungsi Akuntansi
  Untuk menyajikan informasi keuangan kepada pihak internal dan eksternal dan sebagai dasar membuat keputusan.
  Pihak internal BUMDES adalah pengelola dan Dewan Komisaris
  Pihak Ekstrnal BUMDES adalah Pemda Kabupaten, Perbankan, Masyarakat yg menyertakan modal, dan petugas pajak
Laporan Keuangan
  1. Cash Flow ( Arus Kas )
  2. Rencana dan Realisasi Penyaluran
  3. Buku Bantu Bank
  4. Buku Bantu Kas ( Kas Modal dan Kas Operasional )
  5. Buku daftar Inventaris
  6. Laporan Rugi laba
  7. Laporan Neraca
8.       Laporan Pembagian Surplus ( Modal yang kembali

Neraca, Laba Rugi, dan Laporan Arus Kas
Neraca menjelaskan nilai Aset , Kewajiban dan Modal perusahaan pada suatu tanggal tertentu, mis 31 Desember 2016.
Laporan Laba Rugi memberikan informasi tentang aktivitas bisnis perusahaan, misalnya Penjualan, Beban, dan Laba atau Rugi Bersih .
Laporan Arus Kas menjelaskan tentang jumlah penerimaan dan pengeluaran kas perusahaan dalam satu periode beserta sumber-sumber nya.

Basis Pencatatan Akuntansi
Basis Kas: Pendapatan diakui (dicatat dalam pembukuan) ketika uang kas telah diterima dan beban diakui ketika sudah dibayar tanpa menunggu apakah kas sudah diterima atau belum.
Basis Akrual: Pendapatan diakui apabila telah terjadi tanpa memperhatikan apakah uang kas sudah diterima atau belum. Beban juga diakui setelah terjadi meski belum dibayarkan

Keuangan Pribadi Vs Usaha
Pencatatan keuangan usaha harus dipisahkan dengan keuangan pribadi.
Hal ini untuk mempermudah anda untuk menganalisa hasil usaha perusahaan.
Mencampur keuangan pribadi dan usaha membuat anda tidak bisa memastikan apakah kekayaan anda bertambah karena usaha anda memang menguntungkan atau dari sumber pendapatan lainnya

Konsep Objektivitas
  • Pencatatan akuntansi harus didasari dengan bukti-bukti, misalnya: kwitansi dan tagihan dari pemasok.
  • Tanpa ada bukti, tidak ada pencatatan akuntansi.  
 
Laporan Keuangan
  Pada akhir siklus akuntansi, pengurus BUMDES harus membuat laporan keuangan untuk berbagai pihak yang berkepentingan dengan BUMDES.
  Laporan keuangan merupakan laporan pertanggungjawaban pengurus BUMDES atas hasil usaha selama suatu periode tertentu dan posisi keuangan BUMDES pada akhir periode tersebut.
Laporan keuangan BUMDES terdiri dari:
Neraca menjelaskan nilai Aset , Kewajiban dan Modal perusahaan pada suatu tanggal tertentu, mis 31 Desember 20….
Laporan Laba Rugi memberikan informasi tentang aktivitas bisnis perusahaan, misalnya Penjualan, Beban, dan Laba atau Rugi Bersih .
Laporan Arus Kas menjelaskan tentang jumlah penerimaan dan pengeluaran kas perusahaan dalam satu periode beserta sumber-sumber nya.


Susunan dlm jurnal penutup
  Menutup akun pendapatan: debet akun pendapatan dan kredit akun ikhtisar laba rugi sebesar saldo pendapatan
  Menutup akun-akun beban: kredit akun beban sebesar masing masing saldo beban, debet akun ikhtisar L/R sebesar jumlah seluruh beban
  Jika memperoleh laba; debet iktisar L/R dan kredit akun modal sebesar saldo laba
  Jika memperoleh rugi: debit akun modal, kredit akun ikhtisar laba rugi sebesar saldo rugi.
  Menutup akun prive: debit akun modal, kredit akun prive sebesar saldo prive.
Neraca Saldo Setelah Jurnal Penutup
  yaitu menyusun neraca saldo setelah penutupan (after closing trial balance). Tujuan penyusunan neraca saldo setelah penutupan (after closing trial balance), yaitu untuk meyakinkan bahwa keseimbangan posisi keuangan tetap terjaga.
  Hal ini berguna untuk memulai siklus akuntansi pada periode akuntansi berikutnya.
Mengapa Perlu Jurnal Khusus
Transaksi-transaksi perusahaan secara umum dapat dibagi menjadi:
                -              transaksi penjualan
                -              transaksi pembelian
                -              transaksi penerimaan kas
  -   transaksi pengeluaran kas
                Penggunaan jurnal khusus akan mempercepat proses pencatatan transaksi.

Disampaikan oleh :
Mustika Witono Putranto




Monday 19 December 2016

Ayah Luar Biasa

Ayah Luar Biasa Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Ada sebuah kisah yang mengharukan tentang hubungan seorang ayah dengan anaknya yang cacat sejak dari lahirnya. Sang ayah bernama Dick dan si anak bernama Rick. Dick dan Rick Hoyt adalah ayah dan anak, sekaligus salah satu tim yang ikut serta dalam sebuah pertandingan triathlon yaitu semacam marathon dengan rupa-rupa olah raga seperti lari yang berjarak 26,2 mil, ditambah bersepeda sejauh 112 mil, serta berenang 2,4 mil. Belum lagi mereka harus mendaki gunung dan lain sebagainya. Total keseluruhannya sekitar 3,735 mil.

Dick Hoyt, sang ayah yang berusia 65 tahun saat itu, mendorong dan menarik Rick yang hanya dapat duduk dibangku roda karena kondisi tubuhnya yang cacat. Sebenarnya, sejak Rick lahir Dick dan istrinya sudah mengetahui bahwa mereka akan memiliki anak yang cacat. Namun, mereka tetap menerima keadaan Rick.

Pada saat pertandingan triathlon ini akan diselenggarakan, Rick berkata kepada ayahnya apakah ia dapat mengikuti pertandingan itu. Dan tanpa ragu, sang ayahpun bersedia untuk me
... baca selengkapnya di Ayah Luar Biasa Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

computer, desktop, notebook

Notebook / Laptop Hybrid Intel Core I7

Contact Form

Name

Email *

Message *

Translate

Anda Perlu Komputer dan Laptop

Kulit Anda Ingir Bersih