Friday 30 March 2012

PENGKAJIAN KEADAAN DESA


PENGKAJIAN KEADAAN DESA

A.        TEKNIK PENGKAJIAN SKETSA DESA


1.        Pengertian
Sketsa desa adalah gambaran desa secara kasar/umum mengenai keadaan sumber daya fisik (alam maupun buatan)
Sebagai alat kajian, sketsa desa adalah alat untuk menggali masalah-masalah yang berhubungan dengan keadaan sumber daya pembangunan dan potensi yang tersedia untuk mengatasi masalah.
Hasilnya dapat berupa masalah sosial, ekonomi, pendidikan, kesehatan, keamanan, fisik dan non fisik.

2.        Tujuan
Bagi peserta musyawarah perencanaan, tujuan pengkajian keadaan desa dengan sketsa desa adalah sebagai berikut :
a.        Menyadari akan jenis, jumlah, dan mutu sumber daya di desa;
b.        Menyadari cara, pola dan tingkat pemanfaatan sumber daya tersebut;
c.         Dapat mengali masalah untuk pemecahan masalah;
d.        Dapat menyamakan persepsi tentang masalah yang dihadapi bersama di desa.

4.        Hal-hal yang Perlu Digambar dalam Sketsa Desa
a.        Batas-batas desa;
b.        Sumber daya alam, seperti sungai, danau, laut, hutan, batu dan bukit;
c.         Penggunaan lahan, misalnya :
~               Lahan untuk tanaman padi, palawija dan perkebunan kopi;
~               Lahan untuk penggembalaan ternak; dan
~               Tanah desa
d.        Sumber daya buatan (prasarana dan sarana) seperti jalan, jembatan, sarana pengairan, sekolah, balai desa, posyandu, rumah penduduk, kantor desa, masjid, gereja dll.

5.        Langkah-langkah Membuat Sketsa Desa
a.        Sebelum mulai musyawarah, terlebih dahulu pemandu harus mengetahui keadaan desa dengan mempelajari sumber-sumber tertulis yang tersedia, misalnya profil desa, potensi, dan peta desa. Selain itu, pemandu dapat pula mempelajari masalah-masalah yang dihadapi oleh sebagian besar masyarakat.
b.        Menjelaskan kepada peserta musyawarah perencanaan desa tentang tujuan pembuatan sketsa desa dan cara pembuatannya. Menyepakati simbol-simbol atau tanda-tanda untuk menggambarkan sumber daya dengan menggunakan biji-bijian, guntingan kertas warna-warni, atau gambar dengan spidol warna-warni.
c.         Peserta musyawarah perencanaan diajak untuk membuat sketsa desa ditanah atau dilantai dengan menggunakan alat bantu, batang kayu, batu, daun-daun atau bahan alam lain sebagai batas-batas atau symbol. Sketsa desa dapat juga dibuat pada kertas dinding atau Koran, pembuatan gambar dapat dilakukan dua atau tiga orang dan peserta lain memberi masukan. Arah mata angin, lingkup, dan simbol-simbol yang dipakai untuk menggambarkan sumber daya alam dan sumber daya fisik terlebih dahulu harus disepakati bersama.
d.        Peserta musyawarah atau pengkajian diajak untuk mulai menggambar hal yang paling dikenal, misalnya balai desa, masjid, atau gereja. Bangunan tersebut digambar secara kasar sesuai dengan letaknya didesa dan dilanjutkan dengan gambar sarana lain sehingga diproleh gambaran lengkap tentang keadaan desa. Sketsa desa sebaiknya dibuat dilantai atau halaman dengan melibatkan sebagian besar peserta.
e.         Penempatan suatu gambar dan simbolnya perlu disepakati bersama oleh seluruh peserta musyawarah.

6.        Jenis-jenis Sketsa Desa
Berdasarkan tempat membuat dan isinya, ada beberapa jenis sketsa desa :
a.        Tempat membuat
1)    Dikertas lebar
2)    Dilantai/halaman
3)    Diatas pasir/tanah
b.        Berdasarkan isi
1)    Sketsa desa dasar, yaitu sketsa desa yang bersifat umum dan berisi seluruh gambaran keadaan desa.
2)    Sketsa desa khusus, yaitu sketsa desa yang berisi hal-hal khusus, seperti tentang kesehatan, pertanian, perikanan, pendidikan dan keamanan.

7.        Menggali Masalah dan Potensi dari Sketsa Desa
a.     menggali masalah dan potensi sering pula disebut mewawancarai alat kajian sketsa desa.
“Wawancara” sketsa desa dilakukan oleh masyarakat dan dibimbing oleh pemandu untuk menggali informasi yang dibutuhkan sebagai dasar perencanaan pembangunan. Hal yang perlu diketahui untuk perencanaan pembangunan desa antara lain sebagai berikut :
1)        Kondisi lingkungan, misalnya mutu sumber air, erosi atau pengikisan.
2)        Mutu dan pemanfaatan lahan.
3)        Keadaan prasarana fisik, misalnya transportasi, produksi (pertanian dan industri), pemasaran, kesehatan, pendidikan, agama, sosial, budaya, dan rumah.
4)        Kegiatan ekonomi (pertanian, industri, jasa).
5)        Kegiatan sosial.
6)        Kegiatan pendidikan, kesehatan , keamanan, dan keagamaan
b.        Cara menggali masalah dan potensi
1)        Tentukan dan sepakati dari titik mana anda mulai menggali masalah dan potensi. Misalnya titik awal menggali masalah di mulai dari sebelah  utara dan secara perlahan berjalan atau bergerak kearah selatan ujung batas desa sehingga seluruh permukaan sketsa desa terjelajahi.
2)        Selama perjalanan dari utara ke selatan tanyakan kepada mereka tentang keadaan sumber daya yang dijumpai. Misalnya mengenai keadaan jalan. Tanyakan kepada mereka kepada mereka adakah masalah yang ditemukan dengan jalan tersebut? Jika ada masalah, lanjutkan dengan pertanyaan-pertanyaan berikut :
§  Mengapa menjadi masalah?
§  Berapa m/km jalan yang menjadi masalah?
§  Seberapa parah masalahnya?
§  Dimana lokasinya?
Contoh wawancara sketsa desa
a)        Keadaaan perumahan penduduk
~         Tanyakan kepada mereka tentang hal-hal berikut :
~         Bagaimana keadaan perumahan penduduk?
~         Adakah perumahan penduduk yang tidak sehat?
~         Berapa jumlah yang tidak sehat?
~         Dimana lokasinya?
~         Bagaimana keadaan lingkungan perumahan penduduk?
~         Mengapa itu terjadi?
~         Bagaimana keadaan balita dan wanita di lingkungan tersebut?
~         Berapa jumlah balita yang kurang sehat?
~         Bagaimana keadaan kesehatan wanita?
~         Dan seterusnya?
b)        Keadaan Jembatan.
~         Bagaimana keadaan jembatan itu?
~         Jika di jawab bahwa jembatan masih baik atau tidak ada masalah, lanjutkan perjalanan anda kearah yang disepakati.
c.     Jika perjalanan dari utara sudah sampai ke batas ujung desa sebelah selatan tanyakan kepada mereka kearah mana lagi yang harus dituju. Demikian seterusnya sehingga seluruh desa dapat terjelajahi.
d.     Setelah seluruh masalah tergali dan telah anda catat seluruhnya, tanyakan kembali kepada mereka tentang potensi yang dapat memecahkan setiap masalah tersebut. Pertanyaannya adalah apa potensi yang tersedia untuk mengatasi setiap masalah.

8.        Cara Mengidentifikasikan Masalah dan Potensi dari Sketsa Desa
Untuk topic diatas pendataan meliputi hal-hal sebagai  berikut :
1)        Volume jumlah  dan mutu sumber daya yang tersedia
2)        Cara, pola dan tingkat pemanfaatan sumber daya sampai saat ini.
3)        Peluang untuk meningkatkan pemanfaatan sumber daya tersebut tanpa mengganggu dan merusak kelestarian lingkungan hidup.
4)        Masalah dan potensi dirumuskan secara spesifik.
Hasil identifikasi dicantumkan dalam formulir daftar masalah dan potensi sebagai berikut :

9.        Saran-saran Pembuatan Sketsa Desa
Pembuatan sketsa desa dengan symbol/tanda biji-bijian akan lebih menguntungkan karena mudah diperbaiki tanpa mencorat-coret bila terjadi kesalahan.
Hasil harus disalin ke kertas dinding/Koran. Untuk melakukan kajian jender sebaiknya dilakukan dalam diskusi lain (dengan kelompok wanita) dengan cara memasukan aspek jender ke dalam sketsa yang sudah dibuat sebelumnya.
Pembuatan sketsa desa tidak selalu hanya untuk kajian sumber daya saja, tetapi alat ini dapat dimodifikasi utuk kebutuhan informasi yang lain asal cocok.
Seringkali dilihat bahwa satu peta tidak cukup untuk menggambarkan semua hal tersebut diatas. Dalam P3MD diusulkan paling sedikit dua macam peta sebagi berikut :
1)        Sketsa desa sumber daya alam dan fisik serta pemanfaatannya.
2)        Sketsa desa keadaan sumber daya manusia di desa (diprioritaskan wanita dan anak) dan pemanfaatan pelayanan peningkatan sumber daya manusia



Contoh Daftar Masalah dan Potensi dari Sketsa Desa

No.
Masalah
Potensi
1
2
3
     1.    
Jalan desa di wilayah RW 07 sepanjang 1.500m rusak berat.
·         Batu
·         Pasir
·         Tenaga gotong royong
     2.    
Lingkungan perumahan penduduk RW 13 tidak sehat.
·         LKMD dan PKK.
·         Kader-kader di desa.
     3.    
Banyak anak balita di RW 13 menderita penyakit campak.
·         Puskesmas pembantu.
·         Posyandu
·         Kader Posyandu
     4.    
Tambak/kolam ikan kurang dimanfaatkan lagi oleh petani tambak.
·         Kolam lahan tambak.
·         Aliran/irigasi.
·         Petani tambak.
     5.    
Jembatan di Dusun Pakis longsor.
·         Batu dan Pasir
·         Kayu dan Bambu
·         Tenaga Gotong Royong


1)    Kalender musim yang digunakan untuk menggali masalah-masalah yang berhubungan dengan masa-masa kritis yang bersifat musiman (berulang) dalam pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat dan potensi yang tersedian untuk mengatasi masalah.

No comments:

computer, desktop, notebook

Notebook / Laptop Hybrid Intel Core I7

Contact Form

Name

Email *

Message *

Translate

Anda Perlu Komputer dan Laptop

Kulit Anda Ingir Bersih